TIPS-TIPS MENGAHDAPI UAN

STRATEGI MENGHADAPI UAN
Oleh Fransisca Driartanti

Libur Natal dan tahun baru sudah lewat. Semester II sudah mulai, waktunya kita untuk menyiapkan diri menghadapi UAN 2008. Bagaimana strategi menghadapi UAN 2008 nanti?
Apa yang harus kita siapkan bersama? Strategi apapun yang akan kita pilih hendaknya tidak melupakan subjek yang akan menghadapi UAN itu sendiri, yaitu siswa. Keliru ,jika guru membuat strategi hanya berdasarkan pengalaman tahun lalu dan mengasumsikan kemungkinan UAN yang akan datang. Harus diingat bahwa karakter siswa setiap tahun berbeda.
Komitmen antara Guru Bidang Studi dan para siswa yang dituangkan dalam kebijakan-kebijakan Kepala Sekolah amat diperlukan. Tidak ada gunanya pendalaman materi yang dilakukan selama berbulan-bulan, jika para siswa melakukan hal itu tanpa kesadaran penuh akan tujuan akhir mereka: lulus dengan prestasi terbaik. Yang terjadi mungkin para siswa akan bosan dan jenuh. Para guru sia-sia mengorbankan waktu dan tenaga. Sekolah percuma menghabiskan biaya untuk pendalaman ini.
Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh beberapa sekolah sesuai kondisi sekolahnya masing-masing.

Melalui tulisan ini saya usulkan salah satu strategi yang mungkin cocok untuk sekolah Anda!
1. Langkah I : Menganalisis SKL ( Standar Kompetensi Lulusan )

SKL yang sudah dikeluarkan dari pemerintah janganlah langsung difotokopi lalu dibagikan kepada siswa.Kenapa harus dianalisis? Sebab, setiap siswa belum tentu mempunyai pemahaman yang sama.Yang kedua, dalam menganalisis SKL dibutuhkan suatu pengalaman, untuk dapat memprediksikan materi dan soal-soal yang akan dikeluarkan dalan UAN.

2. Langkah II : Membuat bank soal yang sesuai indikator-indikator SKL.

Di mana-mana banyak ditawarkan dan dijual bank soal untuk menghadapi UAN. Namun, akan tetap lebih baik jika guru sendiri yang menyusun bank soal itu. Sebab,bila guru sendiri yang menyusun soal bisa disusun secara sitematis berdasarkan hasil analisis SKL. Kelebihan yang lain, latihan-latihan yang diberikan guru pun bisa sistematis sesuai tuntuan SKL, sehingga dapat diketahui tuntutan SKL mana yang belum dikuasai siswa.

3. Langkah III : Melaksanakan try out.

Banyak sekolah sudah melaksanakan try out, tapi tidak sedikit pula soal –soal try out itu hanya menggunakan soal-soal tahun-tahun sebelumnya, dengan alas an karena guru sibuklah, tata usaha yang kebanyakan pekerjaan sehingga tidak punya banyak waktu untuk mengetik soal-lah, dsb. Tetapi soal- soal try out sebaiknya disusun berdasarkan tuntutan indikator SKL secara keseluruhan.Hal ini dimaksudkan agar peningkatan ketuntasan setiap kompetensi siswa dapat terlihat.

4. Langkah IV : Melaksanakan pendalaman materi UAN

Berdasarkan hasil proses nomor 3 dan 4 maka, dapat ditentukan materi atau tuntutan SKL yang belum tuntas. Dari materi yang belum tuntas inilah yang menjadi bahan untuk pendalaman materi UAN. Guru tidak perlu bingung mencari materi pendalaman.Dengan demikian tujuan serta target hasil pendalaman jelas.
Semoga langkah-langkah dan strategi di atas dapat meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi UAN. Dan hasil UAN memuaskan!!! Semoga.

SEJARAHNYA ISLAM MASUK INDONESIA

tokohrealitaberitafotolink

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.

Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.

Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.

Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.

Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.

Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

(Bersambung)

Pengenalan Kepada Sejarah Islam


Wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad sewaktu 40 tahun. Sejarah Islam yang lama telah menceritakan bahawa pada satu malam dalam bulan Ramadhan, Malaikat Jibril telah datang kepada Muhammad semasa baginda sedang tidur dalam sebuah gua bernama Hira` dan berkata: “Bacalah!�? Muhammad berasa keberatan dan sebanyak 3 kali Malaikat tersebut hampir merimaskan Muhammad sehingga baginda berkata: “Apa yang hendak dibaca!�? Kemudian malaikat berkata: “Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam, Dia yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya�? . Ini ialah perkataan Arab yang bermaksud “bacalah�? , dan digunakan untuk menggambarkan kitab yang mengandungi wahyu-wahyu yang dipercayai oleh umat Islam bahawa diturunkan oleh Allah untuk Muhammad. Selepas wahyu yang pertama, Muhammad menerima banyak lagi wahyu, yang kemudiannya disebarkan kepada para penduduk di tempat kelahirannya. Dia mendesak mereka untuk membuang kepercayaan dan perbuatan mereka menyembah berhala-berhala dan mempercayai Tuhan yang yang esa dan universal. Muhammad dilahirkan di sebuah kawasan lembah di Makkah yang bernama Hijjaz di Barat Arab pada tahun 571 M. Pada ketika itu, semenanjung Arab berada pada margin dunia yang bertamadun, iaitu empayar Bezantin dan Parsi tetapi tidak mengarah kepada keduanya. Di bahagian barat daya, kawasannya adalah lembah yang subur, pertanian dan pembandaran membangun sejak zaman dahulu lagi. Namun begitu, bahagian yang paling penting di Tanah Arab termasuk tanah gurun yang gersang, dilegakan dengan kolam-kolam air dan dilintasi dengan beberapa jalan untuk kafilah-kafilah. Kebanyakan populasi di sana ialah golongan nomad yang memelihara binatang ternakan, menyerang kaum yang bersaing dan penduduk di kawasan lembah dan sempadan kawasan mereka. Sesetengahnya hidup dengan bercucuk tanam, di beberapa kawasan yang sesuai. Ada juga yang menjalankan aktiviti perdagangan apabila terdapat acara-acara di luar kawasan yang menyedarkan tentang minat dalam laluan perdagangan trans-Arabian. Terjadinya semula konflik antara Byzantium dan Parsi, sikap angkuh sesama kaum di Timur Tengah., selepas lebih satu abad dalam keadaab aman, tiba masanya kedua empayar menjadi sangat aktif dalam dan berhampiran Arab semasa abad ke-6. Beberapa bandar kecil terletak dalam kesesakan yang berlalu melepasi Arab, antara dunia Mediterranean dan Timur. Satu daripada bandar-bandar ini ialah Makkah, asalnya ditubuhkan oleh orang Arab selatan, kemudian didiami oleh kaum Arab berbangsa Quraisy. Penduduk-penduduk semenanjung Arab mempunyai literasi bahasa yang biasa dan kaya dengan puisi-puisi, yang membantu mereka membina identiti mereka. Tetapi mereka tidak mempunyai peraturan politik sendiri dan kepercayaan mereka tentang agama masih keliru, menyembah banyak tuhan yang mereka percaya berada di bawah suatu kuasa yang agung dipanggil Allah. Mereka diperkenalkan dengan agama-agama lain, terdapat koloni Kristian dan Yahudi. Sesetengah orang Arab bertukar agama seperti agama mereka. Selebihnya menjadi tidak puashati dengan penyembahan berhala oleh kaum mereka tetapi mereka tidak juga berpuashati dengan kepercayaan Kristian dan Yahudi. Mereka dikenali secara tradisi Arab sebagai Hanif. Seruan Muhammad di Makkah mula mendapat perhatian, pada mulanya dari kaum keluarganya sendiri, kemudian menjadi kumpulan yang lebih luas. Selepas beberapa lama, mereka mendapat penentangan daripada kaum mereka yang mendakwa bahawa Muhammad membawa seruan yang menentang kepercayaan dan minat mereka.Tekanan dalam pelbagai bentuk dan penyiksaan secara fizikal digunakan ke atas pengikut-pengikut Muhammad untuk melemahkan pegangan mereka. Hubungan antara Nabi Muhammad dan penduduk setempat menjadi semakin buruk sehingga sesetengah pengikutnya mengambil keputusan untuk berhijrah ke Ethiopia. Pada tahun 622 M, kira-kira 13 tahun selepas kenabian, Muhammad telah membuat perjanjian dengan wakil dari Yathrib, sebuah bandar lain di Hijaz iaitu kira-kira 280 batu ke utara Makkah. Penduduk Yathrib bersetujuan menyambut kedatangan Muhammad di kalangan mereka, menjadikannya sebagai pengadil dan untuk mempertahankannya dan para pengikut lain dari Makkah sepertimana mereka dapat mempertahankan diri mereka. Muhammad telah menghantar 60 keluarga di Makkah yang telah menyertainya ke Yathrib. Muhammad sendiri akhirnya telah mengikuti mereka pada September 622. Di Makkah, Muhammad telah menyeru sendiri tentang kepercayaan baru, menentang pemerintah yang tidak mengambil hirau tentang seruannya dan memusuhinya.Di Madinah, Muhammad adalah ketua negara yang pertama, kemudian menjadi pentadbir dan mewujudkan kuasa politik dan ketenteraan serta keagamaan. Peranan yang baru ini adalah digambarkan dalam pengajarannya dan aktiviti-aktiviti Muhammad sendiri, juga dalam bentuk wahyu yang perolehi untuk memimpin masyarakatnya. Ayat Makkiah dalam al-Quran, menekankan tentang persoalan etika fahaman manakala ayat Madaniah membicarakan tentang perkara-perkara politik dan undang-undang, berdasarkan masalah yang berlaku setiap hari dalam masyarakat Islam yang menjadi negara Islam selepas penghijrahan. Selama 10 tahun selepas Hijrah, Rasulullah telah meneruskan ke atas masyarakat Islam dengan peperangan dan memimpin mereka pada tahun 630. Makkah telah ditakluk dan dibawa ke dalam jajahan Islam. Pada 8 Jun 632, Rasulullah telah meninggal dunia selepas mengalami tempoh sakit yang pendek. Dia telah berjaya membuat pencapaian yang hebat. Dia telah membawa agama Islam yang suci dan tinggi darjatnya kepada penduduk barat Arab.Dia juga membawa kepada orang-orang yang beriman kitab yang mengandungi wahyu yang kekal sehingga akhir zaman sebagai panduan hidup umat Islam. Rasulullah juga telah mewujudkan komuniti baru dan negara baru yang tersusun, mempunyai sistem ketenteraan yang baik, kuasa dan prestij yang menjadi faktor yang terkenal di Tanah Arab.

21 Maret, 2008

NINJA-NINJA DARI SESA KONOHAGAKURE

Naruto,Hatake,Sasuke,Sakura,Tsunade,Jiraya,Rock Lee,Neji,Hinata,Ino,Shikamaru,Chouji,Ten-ten.DLL.

 
© free template by uniQue menu with : CSSplay photo header : pdphoto